Ingat 4 amalan: Fikir, Dzikir, Syukur dan Sabar

Saturday 4 February 2017

AHOK KENA BATUNYA

Berita terkini.....
Banyak para pengamat memperkirakan bahwa lonceng kematian bagi Ahok sudah berbunyi.
*Apalagi setelah menyerang KH. Maruf Amin, Ahok bukan saja banyak kehilangan dukungan dari banyak simpatisan muslim basis NU, bahkan tokoh-tokoh Islam liberal seperti Said Agil Siradj dan Ulil Abshar Abdala juga menarik dukungan secara terbuka.*
*Bahkan pendukung Jokowi melalui twitternya telah menulis sebuah kalimat: _"Selamat tinggal Ahok. You are Nothing, but a loser."_*
Kalimat diatas mengindikasikan bahwa para pendukung sulit mengharapkan Ahok bisa diterima di kalangan sosial Jakarta, bahkan Indonesia, sekiranya pun ia memenangkan Pilkada.
Apalagi persidangan yang telah berjalan belum menampakkan arah kemenangan bagi Ahok dan tim kuasanya.
Terlebih, serangan Ahok dan tim pendukungnya pada persidangan ke-8, benar-benar menjadi blunder maut yang mematikan.
Selain akan ada kasus penyadapan yang terkait pencatutan nama SBY yang akan memicu polemik baru, simpatik yang terus berdatangan mendukung KH. Maruf Amin dari berbagai pihak tamparan keras bagi Ahok yang sangat-sangat tak terduga.
Pasalnya mereka menduga dengan menyudutkan KH. Maruf Amin memiliki hubungan politis dengan SBY akan membuat MUI bungkam dan jelas terang Ahok berada diatas angin memenangkan pertarungan. Bukti rekaman via telpon telah mereka miliki dan gilirannya satu persatu akan Ahok permalukan.
Namun seperti menantang badai puting beliung, sikap Ahok dan pengacaranya malah mendapatkan kecaman keras dari berbagai pihak.
Ahok tidak mengira bahwa posisi dan pengaruh KH. Maruf Amin sangat penting dan jauh lebih berpengaruh dari Said Agil Siradj yang selama ini telah mendukungnya.
Bak memakan buah simalakama Ahok harus menelan buah pahit yang jika dimakan mati ayah, tidak dimakan mati ibu. Ahok didesak oleh Said Agil Siradj sendiri harus meminta maaf langsung KH. Maruf Amin terkait sikap arogansi dan ketidaksopanannya itu.
Secara arogansi Ahok memang merasa tidak pernah bersalah. Dan dia merasa sangat wajar menyerang balik keras orang yang selama ini dikiranya telah berada dibalik fatwa MUI yang membuatnya menjadi pesakitan di kursi hijau.
Namun, tanpa meminta maaf, posisi Ahok makin tersudutkan dan tidak lagi memiliki dukungan moril dari golongan Islam netral yang dianggapnya masih tetap mendukungnya. Ahok juga khawatir akan sangat merugikan perolehan suaranya dari kalangan umat Islam.
Sebaliknya jika Ahok meminta maaf secara tulus, maka jelas di depan hukum Ahok telah mengakui dirinya yang bersalah dan KH Maruf Amin yang mewakili MUI adalah pihak yang telah melakukan sikap yang benar.
Dengan kata lain, Ahok menerima kesaksian MUI dan saksi pelapor akan dianggap sah telah bersaksi dengan benar.
Hitung-hitungan matematikanya, Ahok telah kalah oleh beberapa orang saksi pelapor seperti, Bun Yani Munarman, Novel Bamukmin, dan saksi pelapor lainnya yang membuat Ahok benar-benar diposisi bersalah. Ditambah lagi kesaksian KH. Ma'ruf Amin.
Sedangkan saksi pembela Ahok yang dihadirkan hanya beberapa orang, seperti pegawai Pemda yang mengamera saat Ahok pidato di Kepulauan Seribu tidak jelas memberikan kesaksian, sama halnya polisi yang menerima laporan kesaksian pelapor dan warga di kepulauan seribu juga tidak dapat bersaksi dengan kesaksian yang meyakinkan.
Ditambah lagi, hal yang membuat Ahok dan tim kuasanya geram, lantaran pada persidangan lanjutan ke 9, saksi ahli yang ditunjuk oleh MUI adalah musuh bebuyutan Ahok, yaitu yang mulia al-Habib Rizieq, seorang macan panggung yang akan mencecar semua kesalahan Ahok sampai ke akar-akarnya.
Kita lihat saja babakan terakhir kasus Ahok yang menegangkan ini. Apakah akhir palu hakim seperti halnya kasus Mirna?
Jika ternyata Ahok dinyatakan tidak bersalah, maka dipastikan akan ada Badai Katrina yang akan menggoncang kesatuan bangsa ini.

0 comments:

Post a Comment

Copyright (c) 2016 Jhon Lennon Allright Reserved. Powered by Blogger.

Kirim Saya Email

Name

Email *

Message *