Ingat 4 amalan: Fikir, Dzikir, Syukur dan Sabar

Sunday 9 April 2017

KLAIM




Oleh : Dr Syamsuddin Arif
Sekitar penghujung tahun 2010, seorang wanita Spanyol bernama Angeles Duran (49 tahun) mengklaim dirinya sebagai pemilik sah matahari. Perempuan nekat itu bahkan mendaftarkan kepemilikannya atas matahari ke kantor notaris.
Meskipun ada sebuah kesepakatan internasional yang menyatakan bahwa tidak ada negara dapat mengajukan klaim kepemilikan terhadap sebuah planet atau bintang. Tapi, Duran berdalih, tak ada larangan bagi individu mengajukan klaim.
"Tak ada larangan untuk itu. Klaimku didukung hukum. Aku tidak bodoh, aku tahu hukum."
"Aku, juga orang lain bisa mengajukan klaim. Dalam hal ini, kebetulan aku melakukannya lebih dulu," tambah dia.
Dokumen yang dikeluarkan oleh notaris menyatakan, Duran adalah 'pemilik'  Matahari, bintang tipe spektral G2 yang berlokasi di pusat tata surya -- yang berjarak  149.600.000 kilometer dari Bumi.
Dengan bersenjatakan akta notaris, Duran yang tinggal di Salvaterra do Mino mengatakan ia akan meminta bayaran pada siapapun yang menggunakan Matahari. Uang yang ia dapatkan akan diberikan separuhnya pada pemerintah Spanyol -- 20 persennya untuk dana pensiun.
Selain itu, ia juga berniat memberikan 10 persen lainnya untuk penelitian,10 persen untuk mengurangi bencana kelaparan dunia, dan sisanya, juga 10 persen untuk dirinya sendiri.
***
Anda mungkin merasa lucu mengetahui ada orang mengklaim memiliki matahari. Silakan tertawa. Tapi tahukah Anda, bahwa di dunia ini ada klaim-klaim lain yang tidak kalah lucunya?
Berikut di antaranya:
Ada sebagian orang mengklaim diri sebagai pemilik tunggal atas kebenaran. Mendaulat diri dan kelompoknya sebagai yang bermanhaj paling kokoh, sementara kelompok lain disebut goyah manhajnya. Hanya merekalah kelompok paling dekat dengan sunnah. Ustadz sunnah, kajian sunnah, dakwah sunnah, radio sunnah, manhaj sunnah; seluruhnya milik mereka. Di luar itu adalah ghairu sunnah.
Mereka mengaku memegang bendera jarh wa ta’dil abad ini, sehingga berhak memberi stempel bahwa ustadz ini termasuk sunnah sedangkan ustadz itu bukan sunnah. Merekalah satu-satunya pewaris manhaj salaf paling murni dua puluh empat karat.
Amal-amal yang benar hanyalah yang dilakukan kelompok mereka. Sedangkan kelompok lain tertolak. Jika kelompok di luar mereka menjalin persatuan, maka menurut mereka itu seumpama persatuan kebun binatang. Persatuan hakiki versi mereka ialah apabila seluruh umat berpikiran, berkata, dan berbuat sama dengan mereka.
Konsep ahlussunnah wal jamaah yang sedemikian luas tetiba diklaim sebagai milik satu kelompok saja.
***
Silakan tertawa. Masih ada yang lebih lucu lagi.
Ada sebagian orang merasa diri sebagai nasionalis sejati. Mengaku paling NKRI. Ke mana-mana menggotong slogan NKRI harga mati. Bagi sesiapa berseberangan dengan mereka, dipersilakan untuk angkat kaki. Pergi ke Arab. Mengkritik pemimpin mereka sama artinya dengan makar. Memberontak terhadap negara.
Cuma mereka yang berhak menentukan  mana kelompok sumbu pendek, mana sumbu panjang. Mana berita hoax, mana fakta. Mana acara yang boleh tayang, mana yang tidak. Siapa yang boleh bicara, siapa yang harus bungkam.
Mereka satu-satunya pemilik slogan kebhinekaan. Barangsiapa tak sependapat, dicaplah sebagai kaum intoleran. Tafsir atas Pancasila, toleransi, dan bhinneka tunggal ika yang sahih mesti berasal dari mereka. Maka lalu muncullah ungkapan-ungkapan: Indonesia Adalah Kita. Kita Indonesia.
Yang lain minggat sana.
Anda tertawa? Semoga iya.
***

0 comments:

Post a Comment

Copyright (c) 2016 Jhon Lennon Allright Reserved. Powered by Blogger.

Kirim Saya Email

Name

Email *

Message *